“Mereka datang bersama satpam kampus. Kami juga sempat bertanya ke mereka kenapa datang ke sini dan tau informasi diskusi dari mana. Tapi responnya cuman senyum seolah menunjukkan bahwa mereka lebih kuat seperti itu,” kata Ryan.
Intervensi kebebasan di ruang akademik
Lebih jauh, Ryan menyebut bahwa kejadian ini adalah pengalaman pertama bagi organisasinya mendapat kehadiran aparat militer dalam forum diskusi akademik.
Padahal selama ini, KSMW telah rutin mengadakan diskusi dengan berbagai topik. Namun baru kali ini forum mereka kedatangan aparat berseragam.
Ia berpendapat, kejadian ini menjadi bukti nyata dari kekhawatiran atas revisi Undang-undang TNI (UU TNI) yang memperluas peran militer di ruang sipil. Menurutnya, masuknya TNI ke lingkungan kampus adalah bentuk nyata intervensi terhadap kebebasan akademik.
“Selain pemateri, para peserta yang hadir juga tidak leluasa dalam menyampaikan ide dan gagasannya. Karena kami di awasi secara langsung oleh militer dan kami bertanya-tanya kenapa ada militer,” bebernya.
BACA JUGA: 1.100 Pemudik Tiba di Semarang Naik Kapal Perang Program Mudik Gratis TNI AL
Atas kejadian ini, KSMW telah melaporkan tindakan intimidatif tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang. Di sisi lain, mereka berkomitmen tetap akan melanjutkan agenda diskusi di masa mendatang dengan berbagai topik sensitif termasuk terkait militer. (*)
Editor: Farah Nazila