Scroll Untuk Baca Artikel
Peristiwa

Luapan Sungai Tuntang Grobogan Sampai ke Semarang, SDN Tambakrejo 01 Banjir 20 Sentimeter

×

Luapan Sungai Tuntang Grobogan Sampai ke Semarang, SDN Tambakrejo 01 Banjir 20 Sentimeter

Sebarkan artikel ini
SDN Tambakrejo 01
SDN Tambakrejo 01 terendam banjir akibat kiriman luapan dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang, Senin, 10 Maret 2025. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – SDN Tambakrejo 01 Semarang kembali terendam banjir pada Senin, 10 Maret 2025. Banjir tersebut kuat dugaan kiriman luapan jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.

Salah satu Guru SDN Tambakrejo 01, Ika Susianingsih, mengatakan, air mulai masuk ke area sekolah pada Minggu, 9 Maret 2025 malam. Menurut informasi warga sekitar, air berasal dari luapan tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

“Infonya dari masyarakat sekitar, Pak RT dan Pak Bhabin menginformasikan air kiriman dari Grobogan. Mungkin alirannya sampai ke sini karena Banjir Kanal aman, sepertinya dari aliran Kali Es yang nyambung ke Grobogan,” kata Ika saat beritajateng.tv hubungi.

BACA JUGA: Petani Grobogan Gagal Panen Akibat Banjir, Wamentan Sudaryono Bakal Beri Bantuan Benih

Ika menyebut, sekolahnya sudah terendam banjir dua kali pada awal tahun 2025 ini. Pada banjir pertama, curah hujan tinggi memang terjadi di Kota Semarang selama beberapa hari. Namun, pada banjir kali ini, curah hujan di Kota Semarang sebenarnya tak terlalu tinggi.

“Untuk curah hujan semalem memang agak deres tapi seharusnya enggak banjir. Jadi itu ada luapan atau kiriman dari Grobogan. Ini pertama kali banjir dari kiriman, kalau banjir karena hujan sudah sering,” lanjutnya.

Genangan di SDN Tambakrejo 01 setinggi 20 sentimeter

Lebih jauh, Ika menjelaskan bahwa banjir hari ini belum mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Siswa masih dapat melaksanakan aktivitas di dalam ruang kelas seperti biasanya.

“Selama kelasnya masih bisa dipakai, anak-anak tetap masuk. Kebetulan hari ini cuma 20 sentimeter dan enggak masuk kelas sehingga anak-anak masih bisa pembelajaran di kelas,” ujar Ika.

Hanya saja, kegiatan siswa di luar kelas terpaksa ditiadakan. Seperti solat zuhur berjamaah di musala sekolah.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran