Head-to-Head, Suasana “Adu Rekor”
Timnas Indonesia punya catatan yang menarik melawan calon lawannya:
-
Qatar: dari 9 pertemuan, Garuda hanya menang sekali.
-
Arab Saudi: sedikit lebih baik—1 kali menang, 2 imbang, 11 kalah.
-
Irak: beban berat; 0 kemenangan, 1 imbang, 8 kekalahan.
-
UEA: dua kemenangan dalam 6 laga, tapi kalah 4 kali.
-
Oman: pernah unggul dua kali, tapi tiga kalah, satu imbang dari 6 laga .
Momentum dan Tantangan
Babak ketiga kemarin terasa penting dalam proses Garuda. Pada matchday 9 dan 10, Indonesia sempat menahan Jepang dan menumbangkan Bahrain, lalu memastikan tiket babak keempat dengan kemenangan atas China. Meski posisi empat hanya membawa mereka ke babak keempat, kemenangan itu menjadi batu loncatan untuk percaya diri.
Namun, babak berikutnya bukan tanpa tantangan. Skuad Indonesia harus menghadapi skuat bertabur bintang hasil didikan Lopetegui, Renard, dan Arnold. Pertandingan ini akan jadi duel strategi yang cukup menuntut.
Proyeksi dan Harapan
Sebelum undian bulan Juli mendatang, para pelatih dan staf pelatih masih punya waktu untuk memoles skema ideal. Optimalkan formasi, baca taktik lawan, dan jaga kondisi pemain di puncak performa.
Menjadi tuan rumah tentu ideal, tapi Indonesia mesti jalani laga di kawasan Gulf – atau bahkan Qatar atau Arab Saudi – yang artinya penggemar Garuda harus siap melakukan perjalanan jauh.
Jika Garuda lolos sebagai juara grup, Indonesia akan melenggang langsung ke Amerika Utara 2026. Namun, apabila finish runner-up, perjuangan masih panjang melalui jalur playoff.
Langkah ke babak keempat adalah momen bersejarah. Garuda membutuhkan mental baja, disiplin taktik, dan keberanian mencetak gol dalam atmosfer menantang.
Pada matchday 8–14 Oktober 2025 mendatang, semua mata akan tertuju pada persiapan Timnas Indonesia. Mari kita beri dukungan penuh dan semoga Garuda terbang tinggi di panggung sepak bola dunia! (*).