Bahkan, hingga hari H lebaran nanti, ia berencana untuk tetap melayani pembeli. Namun, ia hanya akan menjual stok sisa kue kering yang belum terjual.
Manfaat reseller dalam peningkatan penjualan
Lebih lanjut, Elisa sendiri masih memanfaatkan media sosial Instagram sebagai tempat promosi utama. Namun di sisi lain, mereka juga memiliki reseller resmi.
Elisa pun mengakui, pesanan kue kering semakin meningkat tiap harinya lantaran peran reseller tersebut. Dengan kata lain, reseller ini membantu memasarkan produk Chocky Cookies.
Hanya saja, Elisa melarang reseller untuk mengganti merek kue kering Chocky Cookies.
“Reseller itu mereka punya Instagram sendiri juga, yang 8 reseller aktif di Semarang, tapi pakai merek kita, karena kita punya khas sendiri,” katanya.
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Kue Kering untuk Camilan di Rumah, Lengkap dengan Resepnya
Sementara Chocky Cookies memiliki 9 varian kue kering. Ada nastar, kastengel, kue kacang, thumbprint, sagu keju, chocochips, dan masih banyak lagi. Sejauh ini, kue kering nastar dan kastangel menjadi favorit pembeli.
Harganya pun beragam, mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 70 ribu. Selain itu, Chocky Cookies juga menyiapkam paket hampers mulai dari Rp 160 ribu saja. (*)
Editor: Farah Nazila