Andalkan pelanggan para karyawan pulang kerja yang lalu-lalang di Jalan Citarum
Ainy pun membeberkan alasan mengapa ia bisa mematok harga murah, meskipun cita rasa yang ia tuang dalam pastri dan kue buatannya sungguh lezat layaknya bakery terkemuka.
“Sebenarnya kalau masalah harga itu bisa mau kita bikin mahal atau bikin murah. Kami untuk bahan baku sendiri tidak terlalu premium tapi tidak yang low juga. Ada di pertengahanlah. Mereka (pelanggan) tetap dapat taste yang enak dan mahal, tanpa harus merogoh kocek [dalam]. Bahan-bahannya juga mudah didapat,” terang Ainy.
Kemarin sore, beritajateng.tv mendapati pop up booth Sekoma Bites betul-betul penuh oleh karyawan sepulang kerja. Ainy pun membenarkan mayoritas pembelinya memang karyawan selepas bekerja.
“Pembeli kami mayoritas memang [karyawan] pulang kerja, apalagi [booth kami] bukanya sore,” ungkapnya.
Meski murah, Ainy mampu raup omzet Rp1,2 juta lewat pastri dan kue buatannya
Kendati mematok harga termurah Rp2.500 untuk donat dan termahal Rp15 ribu untuk satu slice mile crepes, Ainy dan suaminya bisa meraup omzet hingga Rp1,2 juta per harinya.
“Bisa 1,2 juta per hari kalau kami bawa jajanan lengkap. Sehari itu bisa bawa 150 item ya,” akunya.
Ainy menuturkan, Castella Cake ala Taiwan menjadi signature Sekome Bites yang amat para pelanggannya minati.
“Kalau pernah coba Japanese Cotton Cake itu dia sama kaya Castella Cake di sini, tapi dia nyoklat, seperti makan es krim tapi cokelat. Kalau paling murah itu ada donat kampung harganya Rp2.500, paling mahal mile crepes Rp15 ribu per slice. Kami ada beberapa seasonal menu seperti slice cake di harga Rp23 ribu sampai Rp25 ribu,” pungkas Ainy.
Bagaimana, tertarik mencobanya? (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi