SEMARANG, beritajateng.tv – Luas baku sawah Jawa Tengah mengalami penurunan 62 ribu hektare lebih, terhitung dari 2019 hingga 2024.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, luas lahan sawah yang tercatat oleh ATR/BPN seluas 1.049.661 hektare pada tahun 2019. Sementara, jumlah itu mengalami penurunan sebesar 62.193 hektare pada tahun 2023, menjadi 987.468 hektare.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Himawan Wahyu Pamungkas, membenarkan adanya penurunan lahan baku sawah tersebut. Menurut pengakuannya, adanya penurunan lahan baku sawah lantaran alih fungsi lahan ke industri dan pemukiman.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng: Harga Beras Naik Bakal Memicu Petani Berbondong-bondong Garap Sawah
Tak hanya untuk industri maupun pemukiman, adanya proyek strategis nasional (PSN) seperti Tol Trans Jawa yang melintasi Jawa Tengah juga menjadi penyebab berkurangnya lahan baku sawah.
“Data itu adalah data lahan baku sawah yang tertuang dalam Raperda RTRW, disandingkan antara 2019 dan 2023, turunnya 62 ribu sekian. Itu adalah luas baku yang secara prinsip tidak boleh dialih fungsikan, [karena] untuk mendukung dan menjamin ketersediaan pangan. Luas baku sawah, peruntukannya untuk sawah saja,” ujar Himawan.