Sementara untuk rencana revitalisasi kawasan pecinan, Mbak Ita mengaku pelaksanaannya belum bisa secara menyeluruh.
“Rencana anggarannya memang Rp10 miliar. Namun akan coba kami cek lagi, apakah itu termasuk street furniture dan sebagainya,” kata Mbak Ita.
Ia ingin memastikan aksesori dan street furniture sesuai dengan kawasan pecinan tersebut.
“Kita lihat apakah sesuai atribut, kalau hanya jalan saja berarti penataan jalan saja bukan penataan kawasan. Makanya kami akan minta paparannya dulu [ke dinas terkait],” ungkapnya.
BACA JUGA: Viral di TikTok, Ini Spot Nongkrong Anyar di Kota Semarang, Anak Senja Wajib Merapat
Awali pembangunan di Kawasan Pecinan
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang, Yudi Wibowo, mengatakan, tahap awal pembangunan akan berfokus pada peningkatan jalan-jalan dan saluran kecil di Kawasan Pecinan. Sementara untuk jalan-jalan besar yang bakal mengeksekusi ialah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
Yudi mengatakan, anggaran yang dinas gelontorkan untuk revitalisasi Kawasan Pecinan tahap awal ini sebesar Rp10 miliar.
“Jalan lingkungan yang kecil-kecil itu yang direvitalisasi di saluran sama penataan jalannya. Jalan yang besar nanti dilakukan DPU,” ujar Yudi.
Ia menyebut, tujuan utama revitalisasi Kawasan Pecinan adalah untuk menarik wisatawan datang ke Kota Semarang.
“Kawasan Pecinan akan kami jadikan tempat jalan-jalan yang bersih, kempling, biar menarik dan dikoneksikan dengan Kota Lama Semarang,” jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, menyebut pada 2024 ini tidak ada penganggaran di dinasnya terkait revitalisasi kawasan pecinan dan Kali Semarang.
“Pecinan dan Kali Semarang gak ada anggaran 2024 di kami. Konsentrasi kami di pembebasan lahan depan Syah Bandar, bahkan hampir selesai tinggal pembongkaran,” ujar Suwarto.
Ia mengaku jika saat ini tengah melakukan proses pembebasan lahan di Sleko untuk menara Syah Bandar agar kelihatan cantik. Hal ini sekaligus bertujuan agar Kali Semarang semakin terlihat dan tak tampak kumuh.
“Idealnya seperti yang di belakang Balaikota itu, namun anggarannya kan bertahap pembangunan dari mulai Kalisari sampai Balaikota. Rencana Bu Wali, [Kali Semarang] akan untuk pariwisata di wilayah Mberok situ. Jadi akan ada semacam rekayasa menghambat air biar bisa untuk perlintasan kapal atau perahu untuk menarik wisatawan,” terangnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi