Lebih lanjut, Nana mengatakan, banyaknya nilai investasi yang ada harapannya berdampak baik bagi perekonomian di Jawa Tengah. Khususnya dalam mengentaskan masyarakat yang berada di garis kemiskinan, serta menurunkan angka pengangguran.
“Untuk menurunkan angka kemiskinan, segala upaya kita lakukan” kata Nana.
BACA JUGA: Klaim Pilkada Tak Pengaruhi Investasi di Jateng, Kepala DPMPTSP: Investor ke Kantor Kami Setiap Minggu
Saat ini angka kemiskinan di Jateng turun satu digit dari 10,77 persen pada Maret 2024 menjadi 9,58 persen pada September 2024. Angka pengangguran juga turun dari 5,13 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,78 persen Agustus 2024.
Sejalan dengan capaian investasi di Jawa Tengah, Nana menguraikan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2024 mengalami peningkatan secara year on year (Yoy).
“Pertumbuhannya dari 4,93 persen menjadi 4,96 persen. Ini cukup signifikan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tangah, Rahmat Dwisaputra, menambahkan, perlunya penguatan strategis untuk mendorong sektor prioritas Jawa Tengah, khususnya sebagai lumbung pangan dan penumpu industri nasional.
Strategi itu, kata Rahmat, di antaranya perkembangan sistem pembayaran digital di Jawa Tengah, strategi dan penguatan sinergi stakeholder menjaga stabilitas dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan, hingga upaya pengendalian inflasi di hulu dan di hilir. (*)