“Kelima tersangka, yang bekerja sebagai pekerja swasta, segera polisi amankan kurang dari 24 jam setelah kejadian,” imbuhnya.
Kronologi kasus pengeroyokan Koptu Suyoko
Sebelumnya, Koptu Suyoko menjadi korban pengeroyokan saat mencoba meredam keributan di acara pernikahan seorang warga di Desa Ngembak. Sebuah video amatir yang merekam insiden pengeroyokan itu menjadi viral di media sosial.
Kapolsek Purwodadi, AKP Dedy Setyanto, menyatakan bahwa Koptu Suyoko bersama personel Polsek Purwodadi sebelumnya sedang bertugas untuk mengamankan acara hiburan dangdut pada resepsi pernikahan. Namun, situasi menjadi ricuh dan terjadilah keributan antara penonton pada Sabtu, 2 Desember 2023 malam.
Sayangnya, Koptu Suyoko yang berusaha menengahi malah menjadi sasaran amuk dari warga yang sudah dalam kondisi mabuk.
“Dianiaya saat bertugas mengamankan acara pernikahan dengan hiburan musik solo organ,” jelas Dedy.
BACA JUGA: Ada 18 Adegan Rekonstruksi Pengeroyokan Pemuda di Blora Hingga Sekarat
Menurut keterangan yang Dedy terima, situasi memanas ketika acara solo organ hampir berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Koptu Suyoko berupaya menenangkan biang kerok untuk meredam konflik.
Dalam video viral tersebut, Koptu Suyoko yang mengenakan seragam dinas loreng terlihat terjatuh di tengah kerusuhan. Ia pun menjadi sasaran pukulan serta tendangan dari sejumlah pria.
“Koptu Suyoko jatuh dan beberapa warga menyerang. Kami segera mengamankan beberapa pelaku yang semuanya merupakan warga Desa Ngembak,” tandas Dedy. (*)