SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Esther Sri Astuti mendukung satgas tranformasi digital terkait rencana pelarangan TikTok Shop yang kini tengah Pemerintah Pusat siapkan.
“Satgas transformasi digital itu bagus karena itu bagian dari proteksi terhadap produk dalam negeri,” ujar Esther melalui sambungan WhatsApp, Rabu 13 September 2023.
Dosen program studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu memberi catatan penting perihal satgas tersebut. Utamanya terkait konsistensi jalannya kebijakan transformasi digital yang bertujuan melindungi pasar domestik itu.
“Kebijakannya tentu harus konsisten dan benar-benar dilakukan dan patuh akan regulasi. Jangan sampai tebang pilih,” sambungnya.
Tebang pilih yang ia singgung yakni terkait jasa titip atau jastip yang mekanisme pengenaan pajaknya ia rasa masih kurang jelas. Pemerintah pusat, kata Esther, harus bekerja ekstra untuk melindungi pasar domestik dari ancaman barang-barang luar negeri yang terjual dengan harga murah.
“Harus ada regulasi pemerintah yang membatasi impor barang dengan nilai di bawah batas tertentu. Jadi harga barang yang murah itu tidak bisa masuk. Harus ada effort lebih untuk bisa menertibkan itu semua,” beber Esther.
BACA JUGA:Faktor Gaya Hidup Jadi Pemicu Mahasiswa Terjerat Pinjol, Ini Kata Pengamat Ekonomi
Menurutnya, fenomena TikTok Shop itu menunjukkan perpindahan belanja konvensional menuju belanja online yang cepat dan masif. Terlebih, konsumen mampu mendapatkan barang dengan harga yang murah ketimbang yang ditawarkan di pasar konvensional.