“Karena dengan melestarikan budaya, saya yakin nanti perundungan di sekolah akan mulai terkikis, karena akan banyak makna-makna yang terkandung dalam karawitan ini,” lanjutnya.
Adapun grup karawitan Siswa Budaya asal Kabupaten Banyumas berhasil keluar sebagai juara I. Siswa Budaya sendiri merupakan gabungan dari SMAN 1 Banyumas dan SMKN 3 Banyumas.
BACA JUGA: Kisah Thio Haouw Liep, Dalang Wayang Potehi Terakhir di Semarang
Sementara Siswa Madya Laras dari Kabupaten Blora menempati juara II dan Sanggar Seni Mardayu dari Kota Semarang merebut juara III.
Rubiyatin, pendamping grup Siswa Budaya menyebut, kelompoknya melakukan persiapan latihan intensif selama satu bulan terakhir. Di sisi lain, kedua sekolah ini memang telah memiliki ekstrakulikuler karawitan yang berjalan sejak lama sehingga memudahkan proses persiapan.
“Harapan kami mudah-mudahan kedepannya rutin diadakan seperti ini, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Selain itu, harapan kami, sekolah-sekolah juga kedepannya banyak yang memiliki gamelan karena di Banyumas sendiri tidak banyak,” harapnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi