Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Lestarikan Budaya Jawa, Disdikbud Jateng Gelar Lomba Karawitan Khusus Pelajar Umur Belasan Tahun

×

Lestarikan Budaya Jawa, Disdikbud Jateng Gelar Lomba Karawitan Khusus Pelajar Umur Belasan Tahun

Sebarkan artikel ini
Lomba Karawitan Jateng
Sejumlah peserta mengikuti Lomba Karawitan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 di Museum Ranggawarsita, Selasa, 24 Oktober 2023. (Fadia Haris Nur Salsabila/ beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Enam kelompok karawitan dari berbagai tingkat pendidikan dengan rentang usia 13 hingga 19 tahun mengikuti Lomba Karawitan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah di Museum Ranggawarsita, Selasa, 24 Oktober 2023.

Ketua Panitia, Budi Santosa, mengatakan lomba karawitan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap seni karawitan sekaligus salah satu cara untuk mendukung gamelan sebagai warisan leluhur. Apalagi, beberapa bulan yang lalu UNESCO telah menetapkan karawitan sebagai salah satu warisan budaya tingkat dunia.

Untuk pesertanya terdiri dari 6 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Wonogiri, dan Kota Semarang. Ke-enam grup karawitan tersebut sebelumnya telah mengikuti seleksi secara daring dan merupakan finalis terpilih dari 35 kabupaten/kota se-Jateng.

BACA JUGA: Sanggar Monod Laras: Upaya Pelestarian Seni Budaya Tradisional Dalang dan Karawitan

“Lomba ini bertujuan untuk membangkitkan seni tradisi supaya anak-anak mencintai gamelan, apalagi gamelan ada nilai-nilai keselarasan dalam memainkannya, kemudian tembang-tembangnya, sehingga nilai-nilai luhur anak-anak terlihat seperti kegotong royongan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, penyelenggarakan lomba karawitan ini merupakan salah satu upaya yang pihaknya lakukan dalam pelestarian budaya Jawa. Apalagi, kata Uswatun, karawitan memiliki filosofi dan makna yang masih erat dengan dunia pendidikan.

“Kariwitan ini ada filosofinya, masing-masing gamelan punya karakter yang berbeda. Jadi memainkannya harus sambil mendengarkan, sambil menyimak, dan tidak ada yang paling dominan seperti orchesta dan paduan suara. Semuanya menyatu dalam sebuah harmonisasi,” jelasnya.

BACA JUGA: Seni Karawitan jadi Daya Tarik di Desa Wisata Lerep

Batasi usia peserta lomba karawitan

Ia juga menyebut, peserta lomba karawitan sengaja terbatas dengan rentang usia 13 hingga 19 tahun sebab generasi muda merupakan bagian yang sangat vital untuk terus menjaga pelestarian budaya. Oleh karena itu, dirinya juga berharap kegiatan semacam ini dapat terus mendapat antusias yang luar biasa dari generasi muda.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan