SEMARANG, beritajateng.tv – Kebijakan efisiensi anggaran tidak hanya memukul pertumbuhan ekonomi, tapi juga berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran di sektor perhotelan.
Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Tengah, Bambang Mintosih, mengatakan efisiensi anggaran oleh pemerintah telah mendorong terjadinya gelombang penghentian hubungan kerja (PHK) di sektor perhotelan.
Hal itu karena, hotel mengalami penurunan pemasukan sehingga memaksa mereka untuk berhemat. Salah satunya dengan memutus hubungan kerja dari para daily worker atau pekerja harian.
“Sekarang ini sudah tidak menggunakan tenaga harian. Tapi nanti pasti akan ada pengurangan jam. Sementara ini daily worker sudah dihilangkan,” kata Bambang saat beritajateng.tv hubungi, Selasa, 18 Februari 2025.
BACA JUGA: Video Efisiensi Anggaran Berdampak Buruk, Hotel Terancam Pangkas Jumlah Karyawan
Benk, sapaan akrabnya, menyebut efisiensi anggaran sangat berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan dari sektor usaha industri pariwisata. Pasalnya, mayoritas hotel di Jawa Tengah masih mengandalkan kunjungan dari MICE (Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions).
Sehingga, kebijakan efisiensi anggaran mengakibatkan penurunan pendapatan hotel. Akibatnya, pekerja harian hotel akan terancam hingga bahkan mengalami PHK.