Penyewaan berbagai lapak untuk lokasi syuting Gadis Kretek
Evi pun juga mengaku bahwa lapak tempat ia berjualan disewa selama sepekan. Sebagai kompensasinya ia mendapat Rp 15 juta.
Selama penyewaan tersebut. tim produksi mengelola bangunan tersebut untuk pembuatan film.
Hal itu membuatnya tidak bisa berjualan seperti biasa. Kayu-kayu yang biasa ada di lapaknya pun terpaksa mereka pindah ke lokasi lain.
Evi tak menampik bahwa proses syuting di lokasi itu juga membutuhkan biaya tambahan, namun ia tidak terlalu mempermasalahkan karena nominal biaya sewa yang terbayarkan tergolong tinggi.
“Disewa dulu 1 minggu tapi dari pengosongan kan seminggu sama mengubah-ngubah tempat kan satu minggu jadi kurang lebih ya setengah bulan jadi proses pengembalian seperti ini lagi,” jelasnya.
Ia juga membeberkan bahwa beberapa pemilik lapak lokasi syuting serial itu sepertinya juga mendapatkan kompensasi dari penyewaan. Harganya pun beragam dari Rp 5 juta hingga Rp 12 juta.
BACA JUGA: Ini Lokasi Syuting Gadis Kretek, Museum Kretek di Kudus
Selain itu ia beserta seratusan warga sekitar seperti pegawai toko, kuli dan pengantar kayu juga berkesempatan untuk menjadi pemain figuran dalam serial Gadis Kretek yang merupakan adaptasi dari novel karya Ratih Kumala tersebut.
Besarannya sekitar Rp150 ribu dalam sehari. Adapun Evi sendiri sempat membantu menjadi pemain figuran selama sepekan.(*)