SEMARANG, beritajateng.tv – Dua tahun lalu, tepatnya 15 Desember 2021, UNESCO resmi menetapkan gamelan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan alat musik tradisional itu. Misalnya dengan pemanfaatan teknologi. Seperti yang dilakukan oleh Noval Ariyanto.
Tak seperti teman sebayanya, Noval sapaan akrabnya, mengaku memiliki ketertarikan dengan gamelan sejak remaja. Namun, minimnya kawan membuatnya tak sempat menekuni gamelan lebih dalam.
Melanjutkan pendidikan di Prodi S-1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kemudian membuat minatnya akan gamelan yang sempat terpendam muncul kembali. Akhirnya, Noval memutuskan untuk terlibat dalam penelitian salah satu dosennya untuk membuat robot gamelan dengan Artificial Intelligence (AI).
Noval menerangkan, ia memulai penelitian bertajuk ‘Robot Gamelan Sekar Nuswantoro’ pada bulan November tahun lalu. Selain Noval, 21 mahasiswa dan 5 dosen turut terlibat dalam tim engineer robot gamelan itu.
BACA JUGA: Lestarikan Budaya Jawa, UPGRIS Gelar Festival Dalang Anak, Jadikan Wayang sebagai Media Pembelajaran
Saat itu, salah satu motivasi terbesarnya adalah keresahan terkait kebudayaan tradisional yang lambat laun semakin hilang termakan zaman. Ia pun memiliki tujuan utama, yakni membangkitkan seni musik tradisional.
“Harapannya dengan adanya robot gamelan ini, teman-teman juga terdorong dalam mengembangkan teknologi untuk mengenalkan kebudayaan tradisional Indonesia ke seluruh penjuru dunia,” katanya kepada beritajateng.tv, Jumat, 15 Desember 2023.
Mahasiswa Udinus manfaatkan robot dalam memainkan gamelan
Memasukkan unsur teknologi ke dalam suatu benda tradisional tentu bukanlah hal yang mudah. Selama proses penelitian, mahasiswa Udinus itu mengaku mengembangkan robot yang dapat memainkan gamelan dengan benar adalah salah satu tantangan terbesarnya.