Melalui kampanye ini, mereka ingin menanamkan pola pikir baru bahwa hemat adalah sebuah strategi elegan untuk mencapai kemapanan atau menjadi rich di masa depan. Baginya, indikator keren bagi seorang Gen Z tidak berdasarkan seberapa banyak barang bermerek yang bisa Gen Z beli, melainkan dari sejauh mana mereka pandai mengelola dan mengalokasikan uang yang mereka miliki.
BACA JUGA: Natal UKSW 2025 Hadirkan SantaBot, Harmoni Liturgi dan Teknologi di Kampus Salatiga
Inisiatif kreatif ini pun mendapat apresiasi tinggi dari kalangan akademisi, salah satunya Betty Andriani, selaku Dosen Pembimbing dari Ilmu Komunikasi UMS. Betty menilai bahwa tantangan finansial Gen Z saat ini bukan sekadar masalah nominal uang, melainkan soal manajemen diri di tengah gempuran iklan digital yang agresif.
Keberhasilan kampanye ini sebenarnya sudah terlihat sejak aksi luring di Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi Solo beberapa hari sebelumnya. Stan edukasi mereka banjir pengunjung yang ingin berkonsultasi dan mengikuti edukasi harian melalui akun Instagram resmi @ngirich.id. Tingginya respons masyarakat, baik di jalanan maupun di udara, menjadi sinyal kuat bahwa kesadaran akan pentingnya literasi keuangan mulai tumbuh subur di Kota Solo. (*)













