Setelah itu, melakukan ice breaking yang dipandu oleh Beta Vianda, dan diikuti oleh dua siswa bernama Primas dan Salsabila. Ice breaking ini dilakukan dengan sebuah permainan di mana salah satu siswa memberikan tiga kalimat tentang dirinya sendiri.
Dua kalimat adalah fakta tentang dirinya dan satu adalah kebohongan tentang dirinya. Siswa yang lain menebak yang mana yang merupakan kebohongan. Ice breaking berjalan sangat seru dan meriah, murid-murid yang lain juga antusias mengikuti ice breaking.
Setelah ice breaking, lanjut materi yang kedua, yaitu teknik editing foto di smartphone menggunakan aplikasi Lightroom. yang bertindak sebagai pemateri pada sesi ini. Royhan menyampaikan teknik-teknik editing foto, seperti mengatur cahaya foto, mengatur warna foto, mengatur efek foto, dan mengatur detail foto.
Dan terakhir, sesi tanya jawab tentang materi editing foto dan video. Terdapat 5 pertanyaan yang kemudian 5 siswa menjawab dengan jawaban yang berbeda.
Adapun siswa tersebut yaitu Muhammad Al Hadad, Madrid Takhir Ansoro, Nayshilla Ilmanavia, Claresta Hanifah, dan Faizal Tanjung. Setelah itu, pembagian kuesioner yang berupa Google Form kepada peserta pelatihan agar para siswa dapat menjawab penilaian tentang seberapa paham mereka tentang materi.
Overall, semua peserta pelatihan sangat antusias dengan kegiatan yang telah berlangsung. Berdasarkan data di kuesioner, mereka juga mengakui bahwa mereka sudah sangat memahami semua materi tentang editing video dan foto.
Bagi mereka, editing foto dan video adalah salah satu dasar penting untuk membuat dan mempublikasikan konten digital. Apabila mereka menekuninya akan dapat menghasilkan keuntungan dengan menjadi konten kreator profesional. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.