Diketahui revitalisasi yang dilakukan berupa pembangunan cungkup makam dan akses pelebaran akses masuk menju area pemakaman. Termasuk pembangunan sarana pra sarana lainnya seperti fasilitas MCK dan wudhu.
Untuk akses akomodasi, lanjut Hendi para peziarah dapat menggunakan sarana transportasi ojek atau semacam mobil gol ataupun yang lainnya. Namun ia menekankan jika rencana tersebut masih dalam taraf diskusi awal.
“Mungkin akan dilakukan rekayasa lalu lintas, misalnya membuat Jalan Mugas Dalam atau Jalan Kiai Sholeh menjadi searah. Sementara sebagian lajurnya dapat digunakan untuk tempat parkir bagi kendaraan peziarah,” papar dia.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Semarang, H Anasom, menyampaikan, pengelolaan parkir untuk wisata ziarah atau wisata religi bisa saja jauh dari situs makam. Namun harus ada transportasi yang mengantar peziarah ke lokasi. (Ak/El)