Pasalnya, sampai dengan saat ini, belum ada informasi kapan para peserta boleh latihan resmi mencoba lintasan sepatu roda.
“Kami dari Jawa Tengah mengambil keputusan untuk mencari lapangan yang memiliki karakter mirip dengan di Aceh, sehingga nantinya para atlet sudah siap jika langsung bertanding di venue PON Aceh,” beber Angga.
BACA JUGA: Antisipasi Insiden Serius di PON 2024, Manajer dan Pelatih Jateng Bakal Dilatih Penanganan Pertama
Ia menjelaskan, kondisi di China, tepatnya Suzhou tidak jauh berbeda dengan Aceh. Mulai dari iklim, cuaca, hingga makanan. Bahkan, jarak tempuh Semarang ke Aceh hampir sama dengan jarak tempuh Semarang ke China. Yaitu 6 jam.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana menyampaikan harapan besar terhadap cabor sepatu roda. Bona menilai, cabor sepatu roda mampu mengulang sejarah gemilang di PON 2004 Sumsel.
“Dua puluh tahun lalu kita punya histori bagus di PON. Dengan ditangani para master sepatu roda yang pernah jaya di masanya, kami optimistis sepatu roda bisa menyabet emas PON,” tandas Bona. (*)
Editor: Farah Nazila