Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Marak Fenomena Artis Nyaleg, Pakar Komunikasi Politik: Popularitasnya Dimanfaatkan Parpol Baru untuk Dongkrak Elektabilitas

×

Marak Fenomena Artis Nyaleg, Pakar Komunikasi Politik: Popularitasnya Dimanfaatkan Parpol Baru untuk Dongkrak Elektabilitas

Sebarkan artikel ini
kepala daerah Jawa Tengah | pelantikan kepala daerah | Kepala Desa Pemalang | Caleg DPRD Jawa Tengah | Pilkada Kudus 2024 | Pilkada Grobogan | Jumlah Kementerian | DPRD Karanganyar | Caleg Blora | DPRD Kabupaten Semarang | Jawa Tengah DPRD | pencalonan gubernur jateng | Kursi Dapil | cawapres prabowo subianto | kampanye di kampus | kampanye di tempat pendidikan | Gubernur Jateng baru | artis nyaleg | putusan MK | pendaftaran capres cawapres | Debat Capres | Dana Kampanye | dana awal kampanye | Kampanye Rapat Umum Jateng
Ilustrasi seorang pejabat berbicara di podium. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menjelang Pemilu 2024, dunia politik tanah air menjadi heboh oleh fenomena ramainya artis nyaleg. Partai Amanat Nasional (PAN) pun menjadi parpol penyumbang artis terbanyak. Deretan nama baru seperti Astrid Kuya hingga Verrel Bramasta turut dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Sama seperti PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tergolong baru berkiprah di dunia politik ikut menjadi penyumbang aktris pada kontestasi Pemilu. Bahkan, parpol ini berketua umum mantan vokalis Band Nidji, Giring Ganesha. Pada Pemilu mendatang, nama Doadibadai Hollo yang terkenal sebagai mantan personil Band Kerispatih pun turut nyaleg lewat PSI.

Menanggapi hal itu, pakar komunikasi politik asal Universitas Diponegoro (Undip), Muchamad Yulianto menilai fenomena artis nyaleg bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas partai.

“Partai baru seperti PAN, PSI, dan partai lainnya itu ingin menaikkan elektabilitas partai untuk menembus parliamentary threshold 4 persen. Maka mereka memasang caleg-caleg yang mengandalkan aspek popularitas, dalam hal ini aktris,” ujar Yulianto saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan WhatsApp, Rabu, 13 September 2023.

BACA JUGA: Persaingan Nama Besar di DCS DPR RI Jateng VI, Artis Nafa Urbach hingga Dua Eks Bupati Rebutkan 8 Kursi

Menurutnya, budaya popularitas yang masih melekat di masyarakat menjadi alasan utama ramai-ramai artis nyaleg. Dosen program studi Ilmu Komunikasi FISIP Undip itu juga mengungkap sosok yang terkenal akan cenderung publik ikuti.

“Popularitas artis itu yang kemudian dimanfaatkan oleh partai baru, terutama yang ingin menaikkan elektabilitasnya di Pemilu 2024,” sambung Yulianto.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan