SEMARANG, beritajateng.tv – Menjelang Pemilu 2024, dunia politik tanah air menjadi heboh oleh fenomena ramainya artis nyaleg. Partai Amanat Nasional (PAN) pun menjadi parpol penyumbang artis terbanyak. Deretan nama baru seperti Astrid Kuya hingga Verrel Bramasta turut dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Sama seperti PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tergolong baru berkiprah di dunia politik ikut menjadi penyumbang aktris pada kontestasi Pemilu. Bahkan, parpol ini berketua umum mantan vokalis Band Nidji, Giring Ganesha. Pada Pemilu mendatang, nama Doadibadai Hollo yang terkenal sebagai mantan personil Band Kerispatih pun turut nyaleg lewat PSI.
Menanggapi hal itu, pakar komunikasi politik asal Universitas Diponegoro (Undip), Muchamad Yulianto menilai fenomena artis nyaleg bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas partai.
“Partai baru seperti PAN, PSI, dan partai lainnya itu ingin menaikkan elektabilitas partai untuk menembus parliamentary threshold 4 persen. Maka mereka memasang caleg-caleg yang mengandalkan aspek popularitas, dalam hal ini aktris,” ujar Yulianto saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan WhatsApp, Rabu, 13 September 2023.
Menurutnya, budaya popularitas yang masih melekat di masyarakat menjadi alasan utama ramai-ramai artis nyaleg. Dosen program studi Ilmu Komunikasi FISIP Undip itu juga mengungkap sosok yang terkenal akan cenderung publik ikuti.
“Popularitas artis itu yang kemudian dimanfaatkan oleh partai baru, terutama yang ingin menaikkan elektabilitasnya di Pemilu 2024,” sambung Yulianto.