Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Marak Fenomena Artis Nyaleg, Pakar Komunikasi Politik: Popularitasnya Dimanfaatkan Parpol Baru untuk Dongkrak Elektabilitas

×

Marak Fenomena Artis Nyaleg, Pakar Komunikasi Politik: Popularitasnya Dimanfaatkan Parpol Baru untuk Dongkrak Elektabilitas

Sebarkan artikel ini
kepala daerah Jawa Tengah | pelantikan kepala daerah | Kepala Desa Pemalang | Caleg DPRD Jawa Tengah | Pilkada Kudus 2024 | Pilkada Grobogan | Jumlah Kementerian | DPRD Karanganyar | Caleg Blora | DPRD Kabupaten Semarang | Jawa Tengah DPRD | pencalonan gubernur jateng | Kursi Dapil | cawapres prabowo subianto | kampanye di kampus | kampanye di tempat pendidikan | Gubernur Jateng baru | artis nyaleg | putusan MK | pendaftaran capres cawapres | Debat Capres | Dana Kampanye | dana awal kampanye | Kampanye Rapat Umum Jateng
Ilustrasi seorang pejabat berbicara di podium. (Foto: Freepik)

Meskipun bermodal popularitas, lanjut Yulianto, hal itu baginya tak lantas membuat artis akan langsung terpilih. Pasalnya, ada aspek lain yang menjadi pertimbangan para pemilih.

“Di sini (Pemilu) akan dinilai performa kualitas pribadi. Pikiran, gagasan, perilaku, tindakan, hingga kemampuan mereka untuk membuat kebijakan publik pasti juga akan dinilai pemilih,” bebernya.

Anggap tak selalu artis nyaleg mencerminkan kaderisasi partai yang gagal

Yulianto menganggap tak selamanya parpol yang merangkul artis gagal dalam melakukan kaderisasi. Baginya, kaderisasi parpol akan gagal jika tidak dapat menampilkan calon pemimpin di parlemen yang berkualitas.

“Kaderisasi bisa gagal kalau sembarangan mengajak artis yang hanya mengandalkan popularitas, tetapi kalau orangnya berkualitas dari gagasan dan visi-misinya bagus, dia termasuk partai yang berhasil mengendorse popularitas caleg artis jadi pemimpin,” terangnya.

BACA JUGA: Strategi Pemilu 2024, PDIP Daftarkan 14 Artis dan Seniman

Ia lantas mencontohkan politikus DPR RI asal Golkar sekaligus pemain film, Nurul Arifin. Prestasinya di dunia perfilman dan politik, kata Yulianto, merupakan contoh keberhasilan parpol dalam merangkul artis masuk ke dunia politik.

“Nurul Arifin dari Golkar itu contoh keberhasilan. Tetapi kalau hanya mengandalkan popularitas dan kualitasnya tidak bagus itu jadi refleksi dan kritik buat partai tersebut,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan