SEMARANG, beritajateng.tv – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang secara resmi membuka Fakultas Kedokteran.
Pembukaan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo ini menjadi menarik karena berlangsung di tengah maraknya isu perundungan dan pelecehan seksual di dunia kesehatan.
Merespons hal itu, Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Nizar memastikan bahwa pihaknya siap mencetak dokter yang memiliki karakter religius. Selain itu, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo juga berkomitmen mencegah terjadinya praktik-praktik pelanggaran.
“Antisipasinya, kami membentuk karakter (dokter) yang religius, yang islami, dan berakhlak. Kami ada panduan pencegahan kekerasan seksual di kampus juga, ada tim yang menangani etik bagi mahasiswa maupun dosen,” kata Nizar usai meresmikan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo, Rabu, 23 April 2025.
Ia menerangkan, fakultas ke sembilan di UIN Walisongo ini akan terus memegang teguh visi misi kampus, yaitu unity of science. Artinya, tidak ada dikotomi atau pembagian antara ilmu agama dan ilmu sains umum.
BACA JUGA: Soal TNI Datangi Diskusi Mahasiswa, UIN Walisongo Bakal Minta Klarifikasi Resmi
Dalam praktiknya nanti, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo siap mencetak dokter berakhlak religius tapi juga sesuai standar kompetensi dokter Indonesia.
“Distingsi (perbedaan) UIN Walisongo dibandingkan universitas lain terletak pada karakter, akhlak, dan religiusitas,” tekannya.
Buka pendaftaraan mahasiswa baru di dua program studi
Lebih jauh, di tahun pertamanya ini, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo akan membuka dua program studi (prodi) bagi mahasiswa di tahun ajaran baru nantinya. Yakni Ilmu Kedokteran dan Profesi Dokter.