Namun ternyata tanah seluas 250 hektare tersebut tidak ada hingga akhirnya Tanah Banda Wakaf Masjid Agung Semarang hilang. Proses hukum akhirnya berlangsung hingga terbentuk Tim Terpadu yang berisi sejumlah unsur di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tepat pada 17 Desember 1999 ribuah umat Islam juga ikut bergerak untuk melakukan longmarch dengan tujuan untuk mendapatkan tanah milih masjid. Setelah mendapatkan tekanan, Tjipto Siswojo akhirnya mau mengembalikan tanah masjid dengan luas sekitar 69,2 hektare. Penyerahan tanah ini di lakukan pada tanggal 8 Juli 2000.
Keistimewaan Masjid Agung Jawa Tengah
Terdapat beberapa keistimewaan masjid tersebut di antaranya perpaduan gaya arsitekturnya yang menarik. Perpaduan tersebut di antaranya memiliki gaya Jawa, Timur Tengah, dan Yunani. Pada arsitektur Jawanya terlihat dari bentuk tajugan di bawah kubah utama.
Adapun gaya Timur Tengahnya yaitu terlihat pada empat menaranya. Sedangkan untuk arsitektur Yunaninya yaotu pada 25 pilar Kolasium yang di padukan dengan kaligrafi Arab.
Itulah sejarah dan keitismewaan Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal.(*)