“Saat ini sedang ada pengerjaan dan prediksinya empat bulan baru bisa selesai. Karena saya juga melihat sangat luar biasa curamnya. Ini betul-betul harus ada penanganan yang detail dan komprehensif, karena sebelahnya sudah rumah-rumah. Kalau tidak tertangani takutnya akan terjadi longsor kembali,” ujarnya.
Penanganan Longsor di Perumahan Sendangmulyo
Mbak Ita mengatakan, langkah cepat dilakukan ketika tanah longsor itu terjadi pada 13 Maret 2024 lalu. Bersamaan dengan adanya bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Pantai Utara (Pantura) dan Kota Semarang. Dia berharap pengerjaan dapat berjalan lebih cepat setelah Lebaran mendatang.
“Alhamdulillah setelah kejadian (tanah longsor) kemarin, cuaca mendukung untuk dilakukan pembangunan. Ada hujan, tetapi tidak signifikan karena dibantu dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adanya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Yudi Wibowo menambahkan karena sudah menjadi aset Pemkot Semarang. Maka hal tersebut membuat pihaknya lebih cepat menyiapkan anggaran penanganan longsor Sendangmulyo.
“Kami anggarkan Rp 1,1 miliar, pekerjaan secara swakelola. Akses jalan kampung yang cukup lebar juga memudahkan truk untuk membawa material ke lokasi longsor. Semoga cuaca juga mendukung sehingga pekerjaan bisa selesai sesuai rencana,” pungkas Yudi. (*)
Editor: Elly Amaliyah