Ia menginginkan kedepan, dari 177 kelurahan dengan 177 motif batiknya bisa menguatkan identitasnya dengan telling story.
“Misal batik Gunungpati bisa motif buah-buahan, pesisir bisa ambil tema laut, jadi telling story ini punya makna filosofi dari batiknya,” katanya.
Kepada Hotel Aruss Semarang, Mbak Ita mengapresiasi peran dunia perhotelan yang sudah ikut memberdayakan UMKM batik.
“Hotel sekarang sudah hebat ikut bagian dalam pemberdayaan UMKM batik,” katanya.
Hotel Aruss Semarang menggelar pameran batik bertajuk Bangkitnya Batik Nusantara, berlangsung dari tanggal 1-9 Oktober 2022 di lobi hotel yang berlokasi di Jl. dr. Wahidin No. 116 Jatingaleh, Candisari, Semarang.
General Manager Hotel Aruss Semarang, Sendek Prawinko, mengatakan kegiatan pameran ini ini tak hanya berisi pameran kain dan busana batik saja melainkan juga diisi dengan kegiatan nyanting bareng dan praktik pounding ecoprint mulai tanggal 4 – 8 Oktober 2022 di lobi.
“Dalam kegiatan tersebut, tamu hotel bisa turut mencoba mendapatkan pengalaman membuat batik sendiri,” katanya.
Pameran batik ini diikuti oleh beberapa UMKM batik di Kota Semarang, dengan kekhasan masing-masing seperti batik tulis, cap, ecoprint, serta batik modern milenial kekinian. (Ak/El)