“Jadi memang saat ini masih menyesuaikan tempat. Tapi nanti insya-Allah kalau di Simpanglima bisa lebih banyak. Tadi sudah ada beberapa alternatif yang sudah kita diskusikan dan kalau memang mencapai 5000 peserta. Bisa menjadi dampak yang luar biasa bagi Kota Semarang,” ujar Mbak Ita sapaan akrabnya usai pelaksanaan Semarang 10K.
Ajang Sport Tourism Semarang 10K
Lebih lanjut, ia awalnya ragu dalam melaksanakan Semarang 10K. Hal ini karena berkaitan dengan masa-masa kampanye yang sudah berlangsung. Namun dengan kerja sama yang apik dengan stakeholder, event ini bisa aman dari gangguan-gangguan yang ia khawatirkan.
“Sebenarnya kita sempat pesimis, karena dengan waktu yang mepet kita intens yang persiapan-persiapan itu di bulan November. Karena saat itu kita masih menentukan jadwal dan apakah di masa-masa kampanye ini boleh. Makanya tadi mau November tapi kita bismillah saja terselenggara di Desember sebagai penutup tahun juga,” ucap dia.
Di sisi lain, Mbak Ita mengaku jika Semarang 10K juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah. Selain mengikuti lomba lari, banyak pendatang dari luar kota yang juga memanfaatkan momentum ini untuk menikmati kuliner dan wisata di Kota Semarang.
“Saya dapat laporan jika hotel di Kota Semarang sudah full booking semua. Dan pastinya ada pajak hotelnya, restorannya. Jadi selain itu juga kuliner dan pasti setiap peserta membawa keluarganya sehingga banyak yang datang ke Kota Semarang,” tuturnya.
Sementara itu, Pelari Nasional, Rikki Marthin Luther S mengaku terpukau dengan jalur yang menjadi rute event Semarang 10K 2023. Selain jalannya yang mulus, dirinya juga senang dengan infrastruktur yang dibangun di Kota Semarang.
“Lapangan rute ini menurut saya sangat bagus sekali. Sangat steril dan kemungkinan untuk tahun berikutnya kalau bisa untuk belokan di kurangin sedikit karena berpengaruh dalam capaian waktu,” imbuhnya. (*)
Editor : Elly Amaliyah