SEMARANG, beritajateng.tv – Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penanaman komoditas bawang merah unggulan jenis Lokananta di lahan Balai Benih Pertanian, Mijen, Kamis 12 September 2024.
Ini merupakan teknologi smart farming inisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Mbak Ita sapaannya menjelaskan jika penanaman bawang merah biasanya menggunakan benih dari umbi. Sehingga butuh sampai 1 ton dengan biaya Rp 50 juta untuk lahan seluas satu hektar.
BACA JUGA: Pikat Wastra Nusantara Kenalkan Desain Fashion UMKM dan IKM Agar Naik Kelas
Namun, lanjut Mbak Ita, dengan menggunakan benih bawang merah dari biji dengan teknologi True Shallot Seed (TSS) ini. Setidaknya hanya butuh 1 kilogram biji saja. Jika di nominalkan, menurut Mbak Ita, petani hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 5 juta saja untuk satu hektar lahan.
“Bawang merah Lokananta ini merupakan produk dalam negeri. Menariknya juga bisa memberikan keuntungan bagi petani,” ujar Mbak Ita.
Dia menyebut, benih dengan TSS ini jelas harganya lebih murah dan mudah dalam penyemaian. Bahkan, BRIN memanfaatkan media tanamnya dari pemanfaatan sedimentasi Rawa Pening. “Jelas lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan plastik,” tutur dia.
Menurutnya, inovasi penanaman bawang merah jenis Lokananta ini sekaligus menjadi upaya edukasi penanaman bawang merah kepada petani.