Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

Megawati dan Ita Jadi Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Indonesia

×

Megawati dan Ita Jadi Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Penggerak cegah stunting
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang biasa disapa Mbak Ita jadi Inspirator dan penggerak cegah stunting di Indonesia. (Ellya/beritajateng.tv)

Dalam agenda itu, di gaungkan kampanye mengonsumsi Cukup Dua Telur. Telur di pilih menjadi sumber protein hewani yang paling mudah di beli dan di dapat karena harganya cukup terjangkau.

Kampanye Cukup Dua Telur di sosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia khususnya di wilayah yang di anggap angka stuntingnya masih tinggi.

Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting

Sementara itu dalam pemaparannya, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan jika konsep Bergerak Bersama menjadi kunci dalam pelaksanaan program pembangunan di kota Semarang, termasuk dalam penanganan stunting.

“Jadi bagaimana semua stakeholder baik dari Pemkot Semarang, BKKBN, Kementerian Kesehatan, ini semua bergerak. Termasuk Tim Penggerak PKK semua melakukan kegiatan yang bersama-sama,” terang Mbak Ita.

Ia juga mengakui besarnya peran generasi muda dalam mendukung program pengentasan persoalan stunting. “Di Kota Semarang ada yang namanya Genre, di mana beberapa waktu yang lalu. Mereka di kumpulkan oleh pak Hasto untuk bagaimana generasi muda itu mengajak teman-temannya untuk tidak menikah muda seperti yang di sampaikan oleh ibu Megawati,” imbuhnya.

Mbak Ita juga membeberkan beberapa inovasi Pemkot Semarang dalam menurunkan angka stunting, seperti program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting). Inspirasinya adalah dari Ibu Megawati. “Beliau membimbing Kami untuk membuat resep-resep makanan bergizi yang tidak menggunakan produk luar negeri,” pungkasnya.

Selain Megawati dan mbak Ita, BKKBN juga memberikan penghargaan kepada tokoh lain sebagai penggerak cegah stunting di Indonesia. Yakni Istri Panglima TNI ke-21, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati atau akrab di sapa Hetty Andika Perkasa dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi.

BKKBN juga menyelenggarakan gerakan donasi untuk mencegah stunting dengan slogan #cukupduatelur di 34 provinsi seluruh Indonesia. Slogan #cukupduatelur dimaksudkan untuk memberi asupan telur sebagai makanan yang bergizi dan kaya nutrisi pada anak risiko stunting.

Sasarannya adalah anak-anak dengan risiko stunting usia 6-24 bulan akan mendapat 1 (satu) telur setiap hari selama 6 bulan. Sedangkan ibunya yang menyusui juga mendapat asupan telur sebanyak 1 (satu) telur setiap hari selama satu bulan. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan