“Market-nya mix, siang banyakan pekerja seperti PNS, kantoran, freelance. Kalau malam anak muda. Jadi siang cukup myaman untuk WFC, kalau malam suasananya riuh dan crowded,” ucap Reza.
Laiv Cafe usung konsep minimalis
Untuk konsep, lanjut Reza, Laiv merupakan salah satu kafe di Kota Semarang yang mengusung konsep minimalis. Secara umum, Laiv terbagi dalam dua area, yaitu indoor dan outdoor.
Area indoor-nya terdiri dari beberapa meja dan kursi yang tertata rapi. Sementara area outdoor-nya memiliki konsep ala industrial karena tempat duduknya menggunakan bahan semen.
“Konsepnya minimalis, namun mengutamakan kenyamanan untuk customer dan didukung makanan dan minuman yang oke,” imbuhnya.
BACA JUGA: Truntum Gasblock Borobudur, Kafe dengan Nuansa Perbukitan Menoreh! Kece Banget!
Sementara itu, untuk menu Laiv menawarkan berbagai macam kopi dan nonkopi. Untuk menu makanan berat juga tersedia, dari kategori main course, pasta, asian delight hingga light bites.
Untuk harga, menu-menu Laiv tersebut cukup terjangkau. Harganya mulai dari Rp20 ribu hingga Rp65 ribu saja. Jam operasional Laiv buka setiap hari mulai jam 08.00 hingga 00.00 WIB.
“Nama Laiv sendiri dalam bahasa tertentu artinya raja. Dengan nama itu diharapkan Laiv bisa menguasai pasar coffee shop di Semarang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi