Barulah setelah itu orang tersebut dapat mengambil kertas sesuai nomor bambu yang telah ia dapatkan. Isi ramalannya beragam. Mulai dari hubungan asmara, karir, kesehatan, dan aspek kehidupan lainnya.
“Tapi nasib juga ditentukan oleh kita sendiri. Karena itu prinsipnya hanya penggambaran. Keberuntungan juga berdasar ari doa. Misal dapat yang kurang baik, berarti perlu diwaspadai jangan sampai terlalaikan,” pungkas dia.
Boleh dilakukan oleh siapa saja
Sementara itu, Andre menyebut jika Ciam Si tak terbatas pada etnis Tionghoa saja. Menurutnya, siapapun bisa mencoba Ciam Si selama niatnya adalah mencari petunjuk dewa.
Seperti Riska, salah satu pengunjung Klenteng Tay Kak Sie.
Meski bukan berasal dari etnis Tionghoa, ia mengaku percaya akan hasil Ciam Si. Menurutnya, terlepas dari hasil Ciam Si, baik positif maupun negatif, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya.
“Karena sesuatu dalam kehidupan itu pasti kan selalu ada dualitas, jadi tinggal bagaimana kita bisa menari dalam harmoni keselarasan itu,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila