“Keliatannya di luar baik-baik aja sering mengalah, tapi dari tarot ini kita bisa memahami oh ternyata dia muncul perasaan kecewa, lagi di fase jenuh atau bosen, sampai bingung pisah atau nggak,” jelasnya.
Selain itu, juga masalah pekerjaan.
“Misal situasi pekerjaan toxic banget, bagaimana mereka bisa menata diri di situasi itu, apa yang perlu dilakukan agar tidak terpengaruh dengan lingungan toxic,” sambung Arum.
BACA JUGA: Berikut Sinopsis Film Horor Tarot, Sebuah Teror yang Mengancam Nyawa
Demikian, Arum mengatakan jika tarot yang psikolog lakukan tak ubahnya seperti sesi konseling psikologi biasanya. Bisa terbilang, tarot sebagai media untuk menstimulus klien menjadi lebih terbuka.
Satu sesi tarot psikologis berlangsung selama 10 hingga 1,5 jam. Tergantung dari berapa kartu yang ia bacakan. Untuk harganya juga bervariasi, mulai Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu.
“Kalau di psikologi stimulus-stimulus itu acak dan blur, bahkan pakai gambar abu-abu yang sedih, jadi ini media untuk menstimulus orang mengungkapkan dirinya,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila