Di sisi lain, Dian tak sendirian merintis Asakan Ambu. Ia dibantu oleh sang suami, Raditya Pamungkas. Raditya mengaku, sebagai orang Semarang, ia cenderung cocok dengan kuliner Sunda masakan sang mertua.
Hal itu pula yang meyakinkan mereka bertiga untuk merintis usaha kuliner Sunda di Kota Lumpia. Tak salah karena kemudian kini banyak orang Semarang yang juga jadi langganan di Asakan Ambu.
“Awalnya banyak orang Jawa Barat karena mereka rindu sama masakan Sunda. Tapi makin ke sini nggak orang Jawa Barat aja,” imbuh Radit.
BACA JUGA: Sensasi Memanjakan Lidah, Kuliner Ikan Jendil di Tepian Bengawan Solo Patut Kamu Coba!
Saat ditanya ada berapa menu, Radit sedikit bingung. Sebab, mereka lumayan sering melakukan eksplorasi menu.
Bahkan, menu tiap harinya bisa terbilang selalu berbeda. Yang pasti ada, kata Radit, adalah ayam serundeng cabe hejo, nasi tutug oncom lauk ayam, cumi cabe ijo, cumi asin kecombrang atau ayam suwir kecombrang.
“Best seller nasi tutug oncom lauk ayam, karena di Semarang nggak ada oncom dan oncomnya pun kita bawa langsung dari Bandung,” ucapnya.
Untuk kisaran harga, Asakan Ambu cukup terjangkau. Mulai dari Rp22 ribu sampai Rp28 ribu saja. Asakan Ambu buka dari hari Selasa hingga Sabtu, pukul 11 siang sampai 8 malam. (*)
Editor: Farah Nazila