“Saya merasa kalau ada UN malah lebih efektif, karena anak-anak belajarnya tidak terlalu santai. Jadi kayak ada target dan tidak menyepelekan,” ujar Farah.
Beda pendapat soal UN, pelajar dukung Kurikulum Merdeka berlanjut
Lebih lanjut, meski keduanya memiliki pendapat berbeda soal UN, tapi Vania dan Farah memilih pendapat yang sama soal Kurikulum Merdeka.
Keduanya sepakat Kurikulum Merdeka, terutama program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan siswa.
Farah mengaku tak keberatan jikalau P5 masih berlanjut di era Kabinet Merah Purih.
“Masukan saya untuk P5 dibuat yang lebih simpel, yang bisa siswa kerjakan di kelas-kelas. Karena program P5 ini sangat bagus untuk meningkatkan skill,” ucap Farah.
Senada, Vania juga menilai Kurikulum Merdeka sudah cukup bagus. Sebab, dengan Kurikulum Merdeka siswa-siswi mampu mengekspresikan bakat dan minat masing-masing.
“Dengan adanya projek P5 juga lebih seru. P5 itu kayak membuat sebuah karya kreativitas siswa gitu,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi