Para eksil terpaksa kehilangan status kewarganegaraan karena panasnya politik dalam negeri. Selama puluhan tahun mereka terlunta-lunta di negara orang dalam upaya menemukan tempat yang bersedia menampung mereka.
Bahkan, para eksil juga putus kontak dengan keluarga yang ada di Indonesia. Salah satunya Asahan Aidit, adik bungsu DN Aidit.
Menurut Anisa, rakyat Indonesia memiliki luka lama terhadap PKI dan bagaimana kemudian cerita tentang PKI itu disebarluaskan oleh pemerintah. Oleh karenanya, film Eksil berperan besar dalam meluruskan sejarah di masa lampau.
Apalagi, Presiden Joko Widodo pada 2023 telah mengakui 12 pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di pada periode 1965-1966.
“Ada beberapa sejarah yang sebenarnya terkubur. Dari situlah sejarah sebenarnya perlu dibicarakan lebih jauh agar tidak ada ketakutan terhadap sejarah,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sinopsis Film Dua Hati Biru, Segera Tayang di Bioskop 2024
Sebagai informasi, film Eksil berhasil menyabet beberapa penghargaan bergengsi. Seperti Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2023 dan Best Film dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022.(*)
Editor: Farah Nazila