SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona, menyoroti aksi penembakan kucing milik warga di Jalan Pringgodani, Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang.
Ia menuturkan, kasus kekerasan terdapat hewan masih cukup sering terjadi di Indonesia. Bahkan, Indonesia menempati peringkat satu sedunia sebagai negara penghasil konten video penyiksaan terhadap hewan.
“Indonesia peringkat satu penghasil konten kekerasan hewan sedunia, mengalahkan jauh Amerika Serikat dan China. Kita juara satu, tak terkejar,” ucapnya saat beritajateng.tv temui di rumah pemilik kucing mati tertembak, Selasa, 16 Juli 2024.
BACA JUGA: Sempat Menangis, Begini Pengakuan Pemilik Kucing Mati Kena Tembak Tetangga di Semarang
Doni menambahkan, kekerasan terhadap hewan paling banyak menyasar ke anjing dan kucing. Sebab, kedua hewan tersebut adalah hewan lokal dan banyak dijumpai di masyarakat luas.
Jawa Timur, khususnya Malang, memegang predikat wilayah dengan kasus kekerasan terhadap hewan terbanyak se-Pulau Jawa. Sayangnya, Doni mengakui jika pengungkapan kasus kekerasan terhadap hewan sering kali mandek.
“Tahun 2024 ini neraka buat kucing. Belum lama ini ada di Malang, kucing dipaku. Luar biasa kekejamannya,” ucapnya.
Kasus penembakan kucing di Semarang soal penyalahgunaan senjata
Lebih lanjut, Doni menyebut jika kasus kekerasan terhadap hewan kebanyakan berasal dari penggunaan-penggunaan senjata api. Termasuk, pemakaian senapan angin dan airsoft gun.