Ending Tak Selesai, Kekuatan yang Tak Padam
Meski Hyun‑heup menikamnya, beberapa cuplikan terakhir memperlihatkan bahwa suaranya masih memanggil nama Hyun‑heup di pemakaman teman dekat (Joon‑sun). Itu menandakan bahwa Gyu‑jin mungkin telah tiada secara fisik, tapi pengaruhnya tetap hidup. Scene ini menjadi simbol bahwa keinginan buruknya tak pernah benar-benar hilang.
Simbolisme dan Makna Moral
Gyu-jin membentuk krisis moral global. Ia berusaha mengekspos garis merah yang seharusnya tersembunyi, tiba‑tiba terekspos setiap malam di langit dunia. Akhir ini menjadi refleksi bahwa manusia harus dihadapkan pada masa lalu mereka.
BACA JUGA: Deretan Plot Hole di Ending Drakor S Line, Salah Satunya Tiba-tiba seperti Ganti Genre!
Apa Arti Kematian Gyu‑jin?
Benar bahwa Hyun‑heup menikam Gyu‑jin, tapi nasibnya tetap ambigu. Tidak jelas ia benar‑benar mati atau justru menjadi aspek yang terus menghantui. Ending-nya menyiratkan bahwa meski tubuhnya runtuh, tapi masih bisa bergerak di balik suara yang memanggil Hyun‑heup. Scene ini memberi ruang bagi banyak teori fans dan bahkan kemungkinan season 2.
Lee Gyu‑jin dalam drakor S Line adalah contoh antagonis dengan filosofi gelap yang terasa nyata dan membekas. Ia memaksa dunia melihat garis merah yang biasanya tersembunyi, dan ending‑nya menjadi trigger besar untuk refleksi. Apakah benar cara yang keras dan destruktif bisa membersihkan dosa? Atau justru memperparah mereka?
Meski episodenya sudah final, teka-teki karakter Lee Gyu‑jin terus hidup dalam teori, diskusi, dan mungkin kelahiran debut musim selanjutnya. (*)