Ia juga secara khusus mengajak para santri untuk menyalurkan suaranya atau tidak memilih golongan putih (golput).
“Pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024, kemudian kita mengajak kepada para santri, meskipun ada di sini, dia tetap memilih. Karena kalau tidak terdaftar di sini, dia bisa pindah pemilih menggunakan daftar pemilih tambahan atau DPTB,” imbuhnya.
Bekali santri dengan pendidikan politik
Terpisah, pengasuh Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon KH. Sholahuddin Sodaqoh, menyambut baik program “KPU Goes to Pesantren” kali ini. Dengan pemutaran film “Kejarlah Janji”, kegiatan ini merupakan salah satu langkah memberikan pendidikan politik kepada santri. Utamanya terkait pendidikan wawasan kebangsaan dan nasionalisme.
“Sangat bagus karena memberikan bekal pendidikan politik santri. Kemudian kami berpesan agar kerja KPU bisa berjalan dengan baik, jujur, dan penuh keterbukaan,” ungkap KH. Sholahuddin Sodaqoh.
Sementara terkait tempat pemungutan suara (TPS), Akmaliyah menyebut sejauh ini KPU Jateng belum menyediakan TPS khusus untuk di pondok pesantren. Terlebih, ia menuturkan bahwa pihaknya belum menerima pengajuan TPS khusus dari pondok pesanten di Kota Semarang.
“Kalau di Kota Semarang itu tidak ada yang mengajukan karena itu otoritas pesantren mengajukan atau tidak. Termasuk Pondok Pesantren Al-Tiqoh tidak mengajukan. Nanti bisa konfirmasi ke KPU Kota Semarang,” tambahnya.(*)
Editor: Farah Nazila