Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Mood Naik Turun, Noriyu: Waspada ‘Masked Depression’, Sebut Profesi Ini Paling Rawan

×

Mood Naik Turun, Noriyu: Waspada ‘Masked Depression’, Sebut Profesi Ini Paling Rawan

Sebarkan artikel ini
nova riyanti yusuf
Nova Riyanti Yusuf dalam Media Briefing PB IDI, Senin, 11 Desember 2023. (Foto layar tangkap: Fadia Haris Nur Salsabila)

SEMARANG, beritajateng.tv – Perubahan suasana hati atau mood secara tiba-tiba dalam jangka waktu yang lama tentu bukan hal yang bisa dianggap sepele. Lebih parah lagi, jika mengalami perubahan emosi secara drastis dari rasa gembira menjadi depresi yang sangat parah.

Dokter spesialis kejiwaan, Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) mengimbau untuk waspadai ‘masked depression’ atau depresi terselubung. Ia menjelaskan, belakangan ini banyak orang yang melakukan bunuh diri dengan awalan perubahan mood naik turun tanpa sebab.

“Masked depression atau depresi terselubung itu kalo kita depresi mood menurun, sedih selama 2 minggu,” jelas Noriyu sapaan akrabnya saat menjadi pembicara dalam Media Briefing PB IDI, Senin, 11 Desember 2023.

Noriyu sendiri menyebut, masked depression hampir memiliki kesamaan dengan bipolar. Di sisi lain, masked depresion memungkinkan seseorang untuk dapat menjalani kegiatan sehari-hari seperti biasa. Bahkan juga masih bekerja dengan produktif.

Namun, selain terjadinya perubahan mood, Noriyu menyebut bahwa masked depression umumnya disertai oleh pikiran buruk. Seperti merasa hidup tidak ada harapan dan menderita di balik kebahagiaannya.

BACA JUGA: Serial “13 Reasons Why” Disebut Picu Bunuh Diri, Noriyu: Remaja Lebih Rentan Terhadap Media

“Ada kemungkinan bipolar, di mana sedang memasuki fase happy, tapi saat episode lain dia sedang depresi. Atau masuk ke masked depression, menekan ke bawah perasaan dia, dia tekan (sembunyikan) jadi itu bukan mekanisme pertahanan diri yang baik,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Noriyu menyebut terdapat profesi tertentu yang rawan mengalami masked depression. Salah satunya adalah orang yang bekerja di industri kreatif.

Ia mencontohkan, profesi yang paling rentan terhadap depresi adalah pelukis. Sebut saja pelukis Vincent van Gogh yang memotong telinganya sendiri saat mengalami depresi berat.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan