Koneksi Gibran dengan milenial, terutama mahasiswa di Perguruan Tinggi Solo, bagi Ardas akan menjadi raupan suara tertinggi yang akan mendukung pemenangan Prabowo Subianto.
“Dikaitkan lagi dengan program dia saat menjadi Walikota Solo, berapa banyak mahasiswa yang bisa dibantu terutama koneksinya di UNS. Itu kan bisa dari peran dia di skala Surakarta, kita tingkatkan dong ke tingkat Indonesia,” lanjutnya.
BACA JUGA: Repro-08 Dukung Gibran Jadi Cawapres Dampingi Prabowo Subianto
Mengenai probabilitas Prabowo-Gibran, pihaknya tak menjamin jika akhirnya bukan Gibran yang jadi pendamping lantas membuat Prabowo kalah telak. Meskipun begitu, mereka kukuh mengusung nama Gibran menjadi Bacawapres Prabowo.
“Belum bisa begitu, masuknya ini kan opsional, lihat dari kekalahan dan dari pilihan komposisi pemilih. Nah, pilihannya jatuh ke Mas Gibran. Tentu kalau menawarkan kita pilihnya rate paling tinggi dong, gak mungkin paling rendah. Masalah kompromi dan sebagainya itu bukan domain relawan, itu domainnya parpol,” tegasnya.
Sementara itu, alih-alih menyandingkan Gibran dengan Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Ardas pun angkat bicara.
“Kan sudah paku bumi di sebelah sana, katanya kalau parpol itu capres tidak geser untuk cawapres, karena yang akan kita bicarakan tentu yang tidak alot sekali. Kalau Mas Gibran kan tidak ada mengatakan menolak ‘saya harus presiden’, tidak begitu temanya. Dia kalau dibaca lebih melihat situasi dan keadaan ke depan, itu lebih tentatif sifatnya,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi