Meski Yamal telah membela Spanyol, fakta bahwa pemain berusia 18 tahun tersebut memiliki garis keturunan Maroko tetap tidak berubah.
BACA JUGA: Tak Ingin Ambil Risiko, Barcelona Batasi Menit Tampil Marc Bernal di Era Hansi Flick
Kekecewaan Mustapha Hadji
Hadji pun menyayangkan pilihan yang Yamal ambil.
“Walau membela Spanyol, rasa sayang publik Spanyol yang ia terima tak akan setara dengan yang ia dapat dari masyarakat Maroko,” ujar Hadji, seperti dikutip dari media timur tengah.
“Karena itu, sangat disayangkan ia tidak memilih Maroko. Jika ia mengambil pilihan tersebut, segalanya tentu akan berbeda. Situasi ini terasa menyedihkan sebab baru-baru ini saya membaca pemberitaan media Spanyol. Sejumlah jurnalis menyatakan, ‘kami memiliki Pedro, kami mencintai Pedri, kami juga mencintai Yamal, tetapi rasa cinta itu tidak sebesar kepada Pedri.”
“Hal itu menunjukkan bahwa ia membuat pilihan yang keliru. Saya lebih senang melihatnya membela Maroko. Ia akan tetap menjadi orang Maroko, meskipun ia membela Spanyol,” ujarnya.(*)













