Mengajar tak linear, ada guru olahraga ajar mapel TIK hingga sosiologi
Tak hanya masalah jarak, Taofiq juga menuturkan banyak guru PPPK tingkat SMA/SMK negeri di Jateng yang mengajar tak sesuai dengan SK kompetensinya.
Bahkan, tutur Taofiq, ada guru yang sertifikasinya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) namun mengajar bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK).
“Sudah berapa tahun pun kalau tidak ada guru yang pensiun atau mutasi, maka tidak bakal cair TPG-nya [karena mapel yang diajar tidak sesuai dengan SK],” terangnya.
Taofiq menuturkan, bidang tidak linier terbanyak ada di teknik dan olahraga.
“Ada yang ngajar sosiologi tapi sertifnya PJOK, padahal kebutuhan sekolah itu sebenarnya adalah guru sosiologi, tapi ketika penempatan itu malah dapat guru olahraga. Ini kan tidak match, maka kalau dipaksakan sampai kapanpun TPG-nya tidak bakal cair,” tegas dia.
BACA JUGA: Ahmad Luthfi Serahkan SK Pengangkatan kepada 3.947 CPNS dan PPPK di Pemprov Jateng
Bahkan, Taofiq mengungkap ada sekolah yang tak memiliki jurusan teknik elektro atau kelistrikan namun mendapat penempatan guru teknik elektro.
“Padahal sekolah itu sebenarnya tidak ada jurusan teknik elektro, yang ada akuntansi. Lah ini gimana?,” bebernya.
Menurut keterangannya, guru yang salah penempatan itu terjadi merata di 35 kabupaten/kota se-Jateng, tak terkecuali di Kota Semarang.
“Kalau di Jawa Tengah persebarannya merata, di Kota Semarang juga ada, di Demak juga ada, di Pati, Kudus, Semarang itu juga ada,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila