“Memang waktu itu, mepet sekali. Pembahasan baru sekitar bulan Oktober 2023. Kalau tidak terlaksana juga ‘eman-eman’,” ujarnya.
Hal inilah yang membuat diskon dalam Semargres 2023 ia rasa masih kurang besar lantaran berlangsung di akhir tahun. Apalagi pada akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Bapenda tengah mengejar target pendapatan asli daerah (PAD). “Kita hitung potongan pajaknya juga tidak bisa besar, hal ini berpengaruh pada diskon Semargres yang kurang maksimal,” jelasnya.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana (Semargres 2024-red) bulan Mei atau Juni, di mana saat itu merupakan low season. Harapannya nanti bersama Kadin, PHRI, Aprindo bisa membuat program atau paket yang menarik sehingga bisa menaikkan pendapatan Semargres 2024,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Semarang Great Sale (Semargres) 2023, Ade Pramudito mengatakan, pada 2023 transaksi Semargres tercatat Rp 254 miliar. Nilai ini turun Rp 100 miliar dari tahun sebelumnya.
“Dari evaluasi dan diskusi kecil, kami berkeinginan agar Semargres 2024 mendatang bisa diadakan bersamaan dengan momen HUT Kota Semarang pada bulan Mei,” sebutnya.
Hal ini karena pada pertengahan tahun, seperti bulan Mei dan Juni para pelaku usaha banyak mengalami low season. “Dengan Semargres harapannya bisa mendongkrak kunjungan dan pendapatan para pelaku usaha, sektor wisata belanja bahkan PAD Kota Semarang,” imbuh Dito, sapaannya. (*)
Editor: Elly Amaliyah