“Dulu awalnya gerbong yang sana buat kantor bisnis rental mobil,” kata Guntur.
Ada cerita unik ketika rangkaian kereta tersebut mejeng di halaman depan rumah Wimbo jauh sebelum kedai kopi ini berdiri. Guntur mengungkap, rangkaian kereta pernah dikira menjual kopi.
“Dulu sebelum ada kafe, cuma rangkaian kereta aja dan masih jadi kantor, ada orang mampir dikira jual kopi, eh akhirnya jadi kafe beneran sekarang,” ujar Guntur sambil tertawa.
Namun, seperti besi tua yang termakan usia, kekuatan dan kelaikannya tergerus zaman. Tak mau ambil risiko, kini gerbong tersebut belum lagi difungsikan secara maksimal kembali.
“Sekarang sudah enggak, namanya besi tua, nggak mau ambil risiko. Saat ini untuk mushola dan mess tukang parkir,” lanjutnya.
Meski begitu, pengalaman nongkrong dan ngopi bersama rangkaian kereta tak bisa kamu lewatkan begitu saja. Menu andalan Kopi Susu Bu Lurah saat ini adalah kopi susu dengan seratus persen arabika. Kemudian ada beberapa camilan dan makanan berat kekinian.
Harganya sangat terjangkau mulai Rp 15 ribuan. Fasilitas yang ada juga cukup lengkap, mulai dari wifi, toilet, tempat meeting, dan musala. Kopi Susu Bu Lurah buka setiap hari dari jam 9.00 WIB sampai 22.00 WIB (*).
Editor: Andi Naga Wulan.