Kendati demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memang diakui NHS mengalami peningkatan. Namun, hal-hal yang berkaitan dengan sektor pertanian mesti jadi fokus mengingat Jawa Tengah sebagai lumbung padi nasional.
“IPM memang bagus, tapi kalau data kualitatif, sektor pertanian kita tidak menjadi hal yang utama. Orang Jateng migrasi ke Jabodetabek sudah tidak diperkirakan, tetapi daya tarik wilayah Jateng itu tidak tampak, akhirnya jadi daya tolak,” bebernya.
Sehingga, NHS menilai PR bagi Gubernur Jawa Tengah yang baru ialah memaksimalkan lumbung padi yang ada.
“Generasi muda yang jatuh ke profesi pertanian tidak ada, orang yang selesai kuliah langsung pulang, padahal wilayah kita agraris. Lumbung padi di Jateng yang sudah sejak lama settle seperti Klaten, Grobogan, Pati itu harus jadi perhatian,” sambungnya.
Menurutnya, gubenur yang baru seharusnya bisa mengangkat nama dan eksistensi Jawa Tengah. Terlebih, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah yang sangat strategis dan ramai sumber daya alam (SDA). Ia pun menyinggung konektivitas Jawa Tengah yang ada anggapan masih lemah ketimbang provinsi tetangganya.
“Misalnya konektivitas dengan daerah lain, yang menyedihkan orang tau Borobodur itu milik Jogja, orang ke Cepu bilang itu Jawa Timur padahal itu Jawa Tengah. Jateng belum kita iklankan secara maksimal,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi