BLORA, 20/1 (BeritaJateng.tv) – Dengan mengenakan pakaian adat baju samin hitam dan mengenakan iket kepala, Direktur Produksi PT Semen Gresik Muchamad Supriyadi, nyawiji dan nyambung rasa dengan keluarga besar sedulur sikep samin Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Muchamad Supriyadi mengatakan di hari ulang tahun PT Semen Gresik ke 8 tahun ini, kedatangan PT Semen Gresik ke sedulur sikep samin Klopoduwur, untuk silahturahmi.
“Sedulur sikep samin ini merupakan bagian dari budaya yang harus kita lindungi, kita uri – uri agar menjadi salah satu warisan dari kebudayaan bangsa,” ucap Supriyadi.
PT Semen Gresik juga membagikan sejumlah Sembako dan bibit jagung serta akan membangun gapura pintu masuk ke Pendopo sedulur sikep samin Klopoduwur, sebagai bentuk kepedulian PT Semen Gresik kepada budaya yang ada di Blora.
“Kami memlih sedulur sikep ini, selain berada dekat dengan daerah operasional yang di Rembang, juga karena disini memiliki kekhasan, seiring dengan semangat kami dari Semen Gresik,” imbunya.
“Kamipun di alas (hutan) punya kekhasan. Kami ingin belajar banyak semangat dari sedulur sikep, pembeda antara kami dengan alas. Itu kami dapatkan disini dan bisa kami petik, akan kami terapkan di bumi Semen Gresik,” kata Supriyadi.
Sementara Mbah Lasio sesepuh sedulur sikep samin dengan bahasa jawa mengucapakan terimakasih telah diakui sebagai sedulur (saudara) oleh PT Semen Gresik meskipun rumahnya di alas (hutan).
“Matur nuwun sanget sampun dipun daku sedulur, ugi sampun kerso bade mbagunaken gapuro. Puniko minongko tondo tresnane Semen Gresik, dumateng sedulur sikep,” ungkap Mbah Lasio.
Mbah Lasio juga memberi pitutur luhur makna pakaian adat samin hitam hitam dengan memakai iket kepala.
Bahwa hitam artinya manusia itu masih kotor tidak bersih atau suci, iket kepala itu maknanya untuk mengikat tingkah laku yang tidak baik. (Her/El)