“Kamipun di alas (hutan) punya kekhasan. Kami ingin belajar banyak semangat dari sedulur sikep, pembeda antara kami dengan alas. Itu kami dapatkan disini dan bisa kami petik, akan kami terapkan di bumi Semen Gresik,” kata Supriyadi.
Sementara Mbah Lasio sesepuh sedulur sikep samin dengan bahasa jawa mengucapakan terimakasih telah diakui sebagai sedulur (saudara) oleh PT Semen Gresik meskipun rumahnya di alas (hutan).
“Matur nuwun sanget sampun dipun daku sedulur, ugi sampun kerso bade mbagunaken gapuro. Puniko minongko tondo tresnane Semen Gresik, dumateng sedulur sikep,” ungkap Mbah Lasio.
Mbah Lasio juga memberi pitutur luhur makna pakaian adat samin hitam hitam dengan memakai iket kepala.
Bahwa hitam artinya manusia itu masih kotor tidak bersih atau suci, iket kepala itu maknanya untuk mengikat tingkah laku yang tidak baik. (Her/El)