Pendidikan

Oasis Schoolyards Semarang Dampingi Lima Sekolah Hadapi Perubahan Iklim

×

Oasis Schoolyards Semarang Dampingi Lima Sekolah Hadapi Perubahan Iklim

Sebarkan artikel ini
Oasis Schoolyards Semarang Dampingi Lima Sekolah Hadapi Perubahan Iklim
Penutupan dan Showcase Program Green School OASIS Schoolyards Semarang. Beberapa capaian utama dari program OASIS Schoolyards meliputi peningkatan kapasitas guru, integrasi pendidikan ketangguhan terhadap perubahan iklim di sekolah dan transformasi halaman sekolah. (Ellya/beritajateng.tv)

Integrasi pendidikan

ketangguhan terhadap perubahan iklim di sekolah: 29 modul ajar dikembangkan dan diterapkan, didukung SOP pengelolaan sampah, air, energi, tanaman, dan sanitasi.

Transformasi halaman sekolah

Lima ruang terbuka yang multifungsi dengan menerapkan prinsip desain berbasis solusi alam dikembangkan bersama siswa dan orang tua. Meningkatkan interaksi sosial dan membangun budaya peduli lingkungan dan praktik ketangguhan iklim

Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Ananto Kusuma Seta mengatakan program tersebut membuktikan cara kerja prinsip pendidikan perubahan iklim sejalan dengan kebijakan nasional dan kerangka internasional telah berhasil diterjemahkan ke dalam konteks sekolah di Indonesia.

“UNESCO menyoroti bahwa krisis terbesar dunia adalah perubahan iklim, bukan perang. Sehingga pendidikan perubahan iklim adalah prioritas utama. Saat ini 73 persen sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir,” katanya.

Menurut dia, melalui program OASIS Schoolyards ini, sekolah yang merupakan ‘rumah kedua’ untuk anak. Sekolah juga menjadi laboratorium hidup untuk kehidupan yang berkelanjutan, dari sekolah ke masyarakat. “Semarang sudah ‘membeli’ masa depan dengan harga sekarang,” katanya.

Kepala Hubungan Kemitraan Regional Asia-Pasifik R-Cities Nini Purwajati menekankan pentingnya membangun ketangguhan iklim dari komunitas lokal sebagai pusat inovasi.

“Salah satu aspek krusial dalam OASIS Schoolyards adalah memadukan praktik global dari Paris dengan kekuatan lokal Indonesia. Termasuk mengintegrasi dengan program sekolah Adiwiyata yang sudah memiliki sejarah dan ekosistem yang kuat. Ini membuktikan bahwa kota-kota Asia bisa jadi pelopor inovasi berbasis komunitas untuk isu ketahanan iklim secara global,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Budi Prakosa selaku Pelaksana Harian (Plh) Walikota Semarang menghargai inisiatif OASIS Schoolyards Semarang sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan bersama.

“Sekolah menjadi ruang terbuka hijau publik yang mendinginkan kawasan di sekitarnya. Sekolah juga menjadi pelopor pendidikan lingkungan hidup dan perubahan iklim,” katanya.

Sementara itu, Group Brand Head MilkLife Vanessa Ingrid Pamela menambahkan bahwa program tersebut membuktikan bahwa tindakan kecil dapat berdampak besar ketika menjadi budaya bersama.

“Program OASIS Schoolyards membuktikan bahwa tindakan kecil dapat berdampak besar ketika menjadi budaya bersama. Namun, tantangan perubahan iklim masih sangat luas dan kompleks, membutuhkan keterlibatan lebih banyak pihak dan solusi kreatif baru. Kami berharap praktik dari program ini bisa menjadi salah satu katalis yang menginspirasi lebih banyak pihak. Termasuk sektor swasta, untuk turut berkontribusi,” jelas Vanessa Ingrid Pamela, Group Brand Head MilkLife. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan