SEMARANG, beritajateng.tv – Ratusan driver ojek online (ojol) memadati GOR Jatidiri, Kota Semarang, Jumat, 12 September 2025 sore. Mereka menyampaikan keluh kesahnya kepada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luhtfi dan pejabat lainnya yang hadir.
Keluhan utama mereka tak jauh dari potongan aplikasi yang dianggap makin memberatkan setiap harinya. Tak hanya itu, status mereka sebagai mitra membuat mereka bereda dengan pekerja biasa yang terlindungi BPJS maupun mendapot tunjangan hari raya (THR).
Salah satu driver ojol perempuan yang juga merupakan seorang ibu asal Candisari, Kota Semarang, mengeluh di hadapan Ahmad Luthfi dalam pertemuan tersebut. Ibu tersebut mengeluh lantaran tak pernah mendapat bantuan seperti bantuan sosial maupun Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.
“Selama ini, terlepas dari masalah ojol, di kampung saya, saya gak pernah tersentuh bantuan PKH, bansos,“ ujar ibu tersebut.
Luthfi pun mengarahkan para kepala OPD terkait, utamanya Dinas Perhubungan (Dishub), untuk mencatat segala keluh kesah para driver. Tak cuma Dinas Perhubungan, OPD lainnya seperti Dinas Sosial hingga Dinas Ketenagakerjaan juga hadir dan mencatat permintaan driver ojol dalam kesempatan itu.
Seluruh driver ojol yang hadir mendapat bantuan sembako dan pangan.
BACA JUGA: Hari ke-7 Usai Kematian Affan Kurniawan, Ojol Semarang Gelar Doa Bersama
Salah satu driver ojol asal Banyumanik, Kota Semarang, Nico, berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bisa membuat aplikator memperbaiki tarif untuk driver.
Pasalnya, kata Nico, potongan yang ia terima sebagai driver lebih besar. Bahkan, sehari-harinya Nico hanya mengantongi Rp100 ribu sebagai upah kotornya.
“Minta penyesuaian tarif dari aplikator ya, diperbaiki lah, soalnya potongannya lebih banyak dari biasanya. Mintanya ya sama rata, sesuai dengan peraturan Dinas Perhubungan,” ujar Nico saat beritajateng.tv jumpai usai acara berlangsung.
Nico yang sudah menjadi driver ojol sejak 2018 atau 7 (tujuh) tahun lalu itu mengaku ada perubahan yang signifikan terhadap pendapatannya saat ini.
“Kalau keinginan ya semoga ke depan lebih baik dan memerhatikan driver ojol. Terasa perubahannya ya, lebih susah sekarang, karena tarif menurun, semakin sulit,” pungkasnya.
Sebut Lakalantas penyebab kematian terbanyak ketimbang pembunuhan, Luthfi gratiskan driver ojol perpanjang SIM
Usai acara, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan kehadirannya sebagai bentuk komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat. Ia menyebut, forum semacam itu akan dijadikan role model bagi pekerja informal maupun kelompok pekerja lain.