Berkaitan dengan kasus oknum PP di Kebumen, Haerudin menyebut segala permasalahan akan dirapatkan untuk dicarikan solusi.
Adapun masalah di Kabupaten Kebumen itu pun masih berproses. Ormas PP, kata dia, masih melakukan pembinaan terhadap oknumnya yang terlibat.
BACA JUGA: Peluang Intoleransi di Jateng Capai 26 Persen, Kesbangpol Gelar FGD Cegah Paham Ekstrimisme
Selebihnya, keputusan akhir pada oknum tersebut, apakah hanya melanggar atau beroleh pemberhentian, menjadi kewenangan penuh dari ormas terkait.
“Itu variasi [bisa keluarkan dan tidak]. Biasanya kami lakukan pembinaan. Pembinaan ini macam-macam, ada yang dikeluarkan, ada juga yang dibina, tergantung permasalahannya,” tandas Haerudin.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan dua warga di Kebumen, Jawa Tengah, adu mulut. Keduanya membahas masalah dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di salah satu SD di Kebumen.
Menuru informasi yang beredar, salah satu pria dengan atribut ormas Pemuda Pancasila yang cekcok dalam video tersebut adalah Supeno.
Terlihat dalam video tersebut beberapa kali Supeno terpancing emosinya dan dengan nada tinggi meminta agar pihak wali murid yang Sugiyono dampingi untuk mencabut laporan terkait dugaan pungli yang terjadi di salah satu SD di Petanahan, Kebumen.
Pihak wali murid yang LSM dampingi tersebut sebelumnya mengaku keberatan dengan adanya pungli di sekolahan sehingga melaporkannya ke Polres Kebumen. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi