SEMARANG, beritajateng.tv – Lima puluh satu mahasiswa Research of Marine Technology Universitas Diponegoro (RMT Undip) kembali meluncurkan solar boat atau kapal bertenaga surya.
Kali ini, kapal bertenaga surya itu mengusung nama “Diponegoro 2.0” yang merupakam pembaruan dari edisi sebelumnya dengan nama sama tetapi berseri 1.0.
Uniknya, kapal ini menggunakan limbah pakaian berbahan poliester sebagai salah satu material dalam konstruksi lambungnya.
“Kapal ini membawa inovasi terbaru dengan menggunakan komposit daur ulang dari serat karbon dan poliester sebagai material utama,” ujar Ketua RMT Undip, Ashiro Alexander, kepada beritajateng.tv usai peluncuran di Auditorium Prof Soedharto Undip Tembalang, Kamis, 3 Oktober 2024.
BACA JUGA: Video Pekerja Migran Sektor Perkapalan Rawan Masalah
Alex, sapaan akrabnya, menjelaskan alasan mengolah limbah pakaian karena kebutuhan industri akan bahan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Menurutnya, tren fast fashion memang belum terlalu terasa di Indonesia.
Akan tetapi, di negara lain seperti Perancis, Inggris, dan negara Eropa lainnya, tren fast fashion atau pakaian sekali pakai semakin menjamur. Padahal, limbah pakaian fast fashion sangat mengancam keberlanjutan lingkungan.
“Limbah pakaian ada banyak jenisnya, salah satunya poliester yang sulit terurai, itu bisa memakan waktu puluhan tahun. Sehingga kami ingin bagaimana dari pakaian bekas bisa bermanfaat,” sambung Alex.
Uji kelayakan bahan poliester dan rencana daftarkan kapal tenaga surya Undip ke HAKI
Lebih lanjut, Alex menuturkan, metode yang pihaknya gunakan dalam eksperimen spesimen material seperti serat karbon dan poliester ialah uji tarik sesuai standar ASTM D3039.
Ia kemudian membandingkan kekuatan tarik dan kapasitas beban maksimum untuk menentukan kelayakan material dalam membangun lambung kapal.